Semarang, sebagai salah satu Kota Besar di Pulau Jawa tidak terlepas dari dunia prostitusi.
Dunia malam, yang identik dengan seputar sexualitas dan prostitusi berkembang dengan pesat. Prostitusi di Semarang pun semakin berkembang seiring dengan semaraknya Kota Semarang sebagai kota wisata, prostitusipun berjalan secara terbuka maupun terselubung.
Di kota Semarang gemerlap dunia prostitusi jalanan secara terbuka dapat dijumpai dibeberapa tempat dan setiap tempat memiliki perbedaan usia dan status ekonomi pelaku. Dari kategori umur lokasi dapat dipisahkan sebagai berikut 1. Usia 17 - 25 tahun dapat ditemukan di sepanjang jembatan berok, jalan pemuda, jalan pandanaran; 2. Usia 25 - keatas dapat dijumpai kawasan kota lama, jalan tanjung . Bila berkantong tipis masih dapat menyalurkan hasrat di wilayah Tangul Indah (TI).
Selain gemerlap prostitusi jalanan dapat pula kita jumpai sejumlah Lokalisasi. Lokalisasi terbesar ada di wilayah argorejo yang terkenal dengan sebutan Sunan Kuning terletak di sekitar Bundaran Kali Banteng; di pinggiran kota dapat ditemukan Lokalisasi Gambilangu yang berbatasan dengan kabupaten Kendal; kemudian lokalisasi GalPanas dan Gembol dari semarang ke arah Solo.
Sedangkat prostitusi terselubung sering berkedok sebagai panti pijat, sauna, salon kecantikan. Umumnya untuk prostitusi terselubung cenderung membutuhkan kantong tebalk bagi pelanggan, belum lagi dengan komunitas high class yang bertabur wanita cantik dengan sistem order by call.
Pencarian
31/01/12
Perilaku Sex
Masyarkat secara umum menyatakan perilaku sex menyimpang
(homo, lesbi; waria-banci) dikarenakan faktor genetika/hormon, untuk wilayah
yang menjunjung tinggi nilai moralitas (agama) penyimpangan ini juga
dikarenakan ketidak taatan kepada Pencipta- NYA. Namun adakah faktor lain yang menyebabkan
penyimpangan sexual ini terjadi? Menurut
penelitian faktor Ekonomi, budaya dan Lingkungan memiliki peran terjadinya
perilaku sexual menyimpang.
Manusia secara alamiah (naluri) akan mengalami perkembangan
sexual dari mulai mengenal lawan jenis, tertarik dengan lawan jenis hingga
kebutuhan akan sexual. Manusia akan mewujudkan hasrat itu pada sebuah hubungan
pernikahan/perkawinan dengan lawan jenis.
Bagaiamanakah bila tidak dapat mewujudkan sebuah pernikahan,
dikarenakan ketidakmampuan untuk mewujudkan sebuah “pernikahan yang mahal”. Budaya
pernikahan mahal dalam sebuah komunal
masyarakat seperti untuk
meminang/melamar seorang gadis pujaan seorang pemuda harus menyediakan beberapa
ekor sapi, atau seongok berlian dan
perhiasan. Kemudian setelah melamar, keharusan mengadakan pesta pernikahan
selama 7 hari 7 malam, akankah si Pemuda miskin dapat meyediakan?
Contoh lain perilaku sex yang menyimpang dari sisi budaya,
Konon untuk menjaga kedigdayaan warok dialarang keras untuk berhubungan sex
dengan lawan jenis, kondisi ini mendorong para warok untuk mengambil “gemblek”
lelaki dibawah umur untuk menyalurkan hasrat sexualnya.
Faktor Lingkungan,
Sebuah komunitas homogen seperti penjara
menjadi faktor pendorong munculnya perilaku sex menyimpang untuk memenuhi
hasrat sexual.
16/01/12
SEX dan Prostitusi
Sex, bila kita mendengar kata ini akan mengarahkan otak pada pornografi.
Sex dalam artian sebenarnya menunjukkan jenis kelamin, namun karena distorsi menjadikan sex bermakna yang negatif.
Berbicara Sex dalam arti "hubungan kelamin" akan menuju titik puncak Prostitusi. Keberadaan prostitusi sendiri menurut para ahli seumur dengan keberadaan manusia, prostitusi akan berkembang seiring dengan perkembangan era.
Layakanya hukum ekonomi, dimana ada permintaan tentu akan muncul penawaran demikian pula dengan Prostitusi, selama masih terdapat "hidung belang" keberadaan akan berlangsung.
Di beberapa negara mencoba melegalkan prostitusi ini sebagai daya tarik wisata untuk meningkatkan devisa, tentunya Thailand dengan Pattaya nya merupakan contoh yang berhasil memadukan wisata pantai dan wisata sex.
Di Indonesia, Sex dan Prostitusi menjadi masalah yang tak kunjung usai. Disatu sisi secara moralitas (agama dan adat ketimuran) merupakan hal yang tabu bahkan sebagai "sampah masyarakat" namun disisi yang lain dibutuhkan dan berkembang dengan pesat dari kelas pinggiran hingga high class yang mengikuti perkembangan teknologi.
Prostitusi di Indonesia semakin tak terkendali seiring dengan penutupan lokalisasi yang berkembang di daerah-daerah, jalanan menjadi bagian yang tak terpisahkan sebagai dampak penutupan lokalisasi.
Namun apapun kebijakan yang akan diambil oleh penguasa negara, keberadaan sex dan prostitusi menjadi "pekerjaan rumah" yang harus dipikirkan dengan bijak,baik secara sosial ekonomi maupun kesehatan.
Keberadaan mereka yang (kemungkinan) besar sebagai bagian dari survive dari himpitan ekonomi menjadi gambaran dari ketidakmampuan negara menjamin kebutuhan ekonomi masyarakatnya.
Sex dalam artian sebenarnya menunjukkan jenis kelamin, namun karena distorsi menjadikan sex bermakna yang negatif.Berbicara Sex dalam arti "hubungan kelamin" akan menuju titik puncak Prostitusi. Keberadaan prostitusi sendiri menurut para ahli seumur dengan keberadaan manusia, prostitusi akan berkembang seiring dengan perkembangan era.
Layakanya hukum ekonomi, dimana ada permintaan tentu akan muncul penawaran demikian pula dengan Prostitusi, selama masih terdapat "hidung belang" keberadaan akan berlangsung.
Di beberapa negara mencoba melegalkan prostitusi ini sebagai daya tarik wisata untuk meningkatkan devisa, tentunya Thailand dengan Pattaya nya merupakan contoh yang berhasil memadukan wisata pantai dan wisata sex.
Di Indonesia, Sex dan Prostitusi menjadi masalah yang tak kunjung usai. Disatu sisi secara moralitas (agama dan adat ketimuran) merupakan hal yang tabu bahkan sebagai "sampah masyarakat" namun disisi yang lain dibutuhkan dan berkembang dengan pesat dari kelas pinggiran hingga high class yang mengikuti perkembangan teknologi.
Prostitusi di Indonesia semakin tak terkendali seiring dengan penutupan lokalisasi yang berkembang di daerah-daerah, jalanan menjadi bagian yang tak terpisahkan sebagai dampak penutupan lokalisasi.
Namun apapun kebijakan yang akan diambil oleh penguasa negara, keberadaan sex dan prostitusi menjadi "pekerjaan rumah" yang harus dipikirkan dengan bijak,baik secara sosial ekonomi maupun kesehatan.
Keberadaan mereka yang (kemungkinan) besar sebagai bagian dari survive dari himpitan ekonomi menjadi gambaran dari ketidakmampuan negara menjamin kebutuhan ekonomi masyarakatnya.
13/01/12
Sexy
Kadang kala sulit membedakan Seni , trend atau lambang negatif (preman-penjahat dsb).
Semua berpaling pada imagi dari orang lain ....
Namun semua tampak Sexy bila ditunjang dengan keserasian.
Jangan sampai lambang negatif mengalahkan unsur Sexy dari seni.
Menurut anda bagaimana dengan hal ini ....
Semua berpaling pada imagi dari orang lain ....
Namun semua tampak Sexy bila ditunjang dengan keserasian.
Jangan sampai lambang negatif mengalahkan unsur Sexy dari seni.
Menurut anda bagaimana dengan hal ini ....
Langganan:
Komentar (Atom)





