Masyarkat secara umum menyatakan perilaku sex menyimpang
(homo, lesbi; waria-banci) dikarenakan faktor genetika/hormon, untuk wilayah
yang menjunjung tinggi nilai moralitas (agama) penyimpangan ini juga
dikarenakan ketidak taatan kepada Pencipta- NYA. Namun adakah faktor lain yang menyebabkan
penyimpangan sexual ini terjadi? Menurut
penelitian faktor Ekonomi, budaya dan Lingkungan memiliki peran terjadinya
perilaku sexual menyimpang.
Manusia secara alamiah (naluri) akan mengalami perkembangan
sexual dari mulai mengenal lawan jenis, tertarik dengan lawan jenis hingga
kebutuhan akan sexual. Manusia akan mewujudkan hasrat itu pada sebuah hubungan
pernikahan/perkawinan dengan lawan jenis.
Bagaiamanakah bila tidak dapat mewujudkan sebuah pernikahan,
dikarenakan ketidakmampuan untuk mewujudkan sebuah “pernikahan yang mahal”. Budaya
pernikahan mahal dalam sebuah komunal
masyarakat seperti untuk
meminang/melamar seorang gadis pujaan seorang pemuda harus menyediakan beberapa
ekor sapi, atau seongok berlian dan
perhiasan. Kemudian setelah melamar, keharusan mengadakan pesta pernikahan
selama 7 hari 7 malam, akankah si Pemuda miskin dapat meyediakan?
Contoh lain perilaku sex yang menyimpang dari sisi budaya,
Konon untuk menjaga kedigdayaan warok dialarang keras untuk berhubungan sex
dengan lawan jenis, kondisi ini mendorong para warok untuk mengambil “gemblek”
lelaki dibawah umur untuk menyalurkan hasrat sexualnya.
Faktor Lingkungan,
Sebuah komunitas homogen seperti penjara
menjadi faktor pendorong munculnya perilaku sex menyimpang untuk memenuhi
hasrat sexual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar